MlatenMania.com - Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) disebut juga sebagai belimbing sayur yang merupakan tumbuhan yang hidup pada ketinggian 5 hingga 500 meter diatas permukaan laut. Tanaman ini tumbuh subur di Indonesia, Filipina, Sri Langka, Myanmar, dan Malaysia. Kelebihan tanaman ini adalah termasuk salah satu jenis tanaman tropis yang dapat berbuah sepanjang tahun.
Belimbing Wuluh |
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terasuk kedalam familia Oxalidaceae. Nama lokalnya antara lain : Limeng, Selimeng, Thilimeng (Aceh); Selemneg (Gayo); Asom, Belimbing, Balimbingan (Batak); Malimbi (Nias); Balimbieng (Minangkabau); Belimbing Asam (Melayu); Balimbing (Lampung); Calingcing, Balingbing (Sunda); Bhalingbhing Bulu (Madura); Blingbing Buloh (Bali); Limbi (Bima); Balimbeng (Flores); Libi (Sawu); Belerang (Sangi).
Klasifikasi Belimbing Wuluh
Belimbing wuluh diklasifikasikan sebagai berikut:
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Roside
Ordo : Geraniales
Famili : Oxalidaceae
Genus : Averrhoa
Spesies : Averrhoa bilimbi L.
Kandungan Kimia Buah Belimbing Wuluh
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) mengandung golongan senyawa oksalat, minyak menguap, fenol, flavonoid, dan pektin. Herbie (2015) menyebutkan batang belimbing wuluh mengandung saponin, tannin, glukosida, kalsium oksalat, sulfur, asam format, peroksidase. Sedangkan daunnya mengandung tannin, sulfur, asam format, peroksidase, kalsium oksalat, dan kalium sitrat. Belimbing wuluh mengandung banyak zat tannin, saponin, glukosida sulfur, asam format, peroksida, flavonoid, serta terpenoid. Karena rasanya yang sangat masam, sudah bisa dipastikan bahwa belimbing wuluh juga mengandung banyak vitamin C.
Manfaat Buah Belimbing Wuluh
Belimbing wuluh di kalangan masyarakat sangat popular, bahkan melebihi belimbing manis. Banyak hasil penelitian yang menyebutkan potensi suatu tanaman dalam mengobati penyakit tertentu ataupun sebagai antibakteri. Akan tetapi, penggunaan bahan antimikroba kimia, di lingkungan masyarakat dalam produk pangan lebih popular.
Ada yang memanfaatkan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) untuk dibuat manisan dan sirup, sebagai obat untuk sariawan, sakit perut, gondongan, rematik, batuk rejan, gusi berdarah, sakit gigi berlubang, memperbaiki fungsi pencernaan, untuk membersihkan noda pada kain, menghilangkan bau amis, sebagai bahan kosmetik serta mengkilapkan barang-barang yang terbuat dari kuningan.
Pemanfaatan belimbing wuluh sebagai obat tradisional telah digunakan penduduk sejak lama untuk membantu penyembuhan penyakit misalnya jerawat, sariawan, panu, pegal linu, gondongan, rematik, darah tinggi dan sakit gigi. Penggunaan tumbuhan obat tradisional misalnya relatif lebih aman, murah, tidak menimbulkan resistensi, mudah diperoleh dan relatif tidak berbahaya terhadap lingkungan sekitarnya. Selain itu, masyarakat lokal yang memanfaatkan sumber daya tumbuhan akan sangat membantu dalam menjaga kelestarian keanekaragaman hayati dengan usaha domestikasi tanaman obat. Dalam penggunaaan obat cina (farmakologi cina), tanaman ini memiliki sifat; rasa asam, sejuk, tanaman ini juga memperbanyak pengeluaran racun dari empedu, anti radang, peluruh kencing, dan astrigen. Bagian tanaman belimbing wuluh dimanfaatkan seperti kulit batang yang memiliki peranan aktivitas antimikroba terhadap bakteri gram positif, fungi maupun gram negatif (Siddique et al., 2013).
Komentar0
Tinggalkan komentar Anda disini: