TpG6BSAiBUYlBUY5TUr5GfriGi==

Mengenal Lebih Dekat Buah Kesemek

 MlatenMania.com - Buah kesemek (Diospyros kaki) merupakan salah satu jenis tanaman buah-buahan subtropis yang tergolong langka di Indonesia dan mempunyai potensi untuk dikembangkan. Tanaman kesemek juga dikenal dengan sebutan buah kaki, atau dalam bahasa Inggris disebut Oriental (Chinese/Japanese) persimmon. Kaki dalam bahasa Jepang adalah nama zat tanin yang dihasilkan buah ini. Selain dimakan sebagai buah meja, kesemek cukup potensial sebagai bahan baku manisan atau selai. Kesemek umumnya dibudidayakan di China, Korea, Jepang, Brazil, Turki, dan Italia. Negara – Negara tersebut merupakan penghasil kesemek terbanyak di dunia hingga sekarang. tanaman ini diintroduksikan ke wilayah Asia Tenggara yakni ke Indonesia awal abad 20 atau sekitar tahun 1900-an (Pulau Jawa dan Sumatera), Malaysia dan Thailand.

Mengenal Lebih Dekat Buah Kesemek
Buah Kesemek

Sejarah Tanaman Kesemek

Kesemek berasal dari Cina dan Jepang, banyak dijumpai di daerah subtropis dan dataran tinggi daerah tropis. Didaerah tropis, kesemek umumnya dijumpai pada ketinggian 1000 m dari permukaan laut. Di Jawa, tanaman ini tumbuh baik pada ketinggian 1000 -1500 m dari permukaan laut dengan curah hujan tinggi. Di Indonesia, kesemek banyak dijumpai di daerah Berastagi Sumatera Utara, Garut dan Ciloto Jawa Barat, Magetan, Malang dan Batu Jawa Timur.

Pada pertengahan tahun 1850, departemen pertanian Amerika Serikat mengenalkan kesemek dari Jepang ke California. Di Amerika buah ini dikenal dengan nama Japanese persimmon. Nama persimmon sebenarnya dipakai untuk menyebut spesies Diospyros virginiana tanaman khas setempat dari marga Diospyros. Namun saat ini nama persimmon lebih sering digunakan untuk menyebut Diospyros kaki.

Buah kesemek mulai masuk ke Eropa khususnya Italia pada pertengahan tahun 1800-an. Di negeri ini kesemek disebut cachi. Selain di Italia buah ini populer juga di Israel dengan nama buah sharon. Tidak ada catatan yang meyakinkan kapan persisnya kesemek dibudidayakan di Indonesia. Namun diperkirakan buah ini masuk ke daerah Asia Tenggara pada awal abad ke-20 dan mulai dibudidayakan di Thailand, Indonesia dan Malaysia. Namun disisi lain pohon kesemek yang ada di Indonesia diperkiraan masih merupakan tanaman yang sama dengan yang ditanam pada tahun 1900-an. Pohon- pohon tersebut telah berumur tua. Seperti di Garut, Jawa Barat, pohon kesemek rata-rata telah dirawat secara turun menurunoleh tiga generasi. Selain itu menurut wawancara pra eksplorasi dengan petani di Jawa Timur tanaman kesemek memiliki sejarah tanaman yang berbeda-beda ada yang melalui intoduksi dan ada yang secara turun temurun diwariskan.

Klasifikasi Tanaman Kesemek

Nama ilmiah untuk tanaman kesemek adalah Diospyros kaki. Tanaman ini digolongkan ke dalam suku Ebenaceae marga Dyospiros. Marga Diospyros sendiri memiliki sekitar 700 spesies namun hanya beberapa saja yang dibudidayakan secara komersial. Beberapa diantaranya adalah Diospyros virginiana (persimmon Amerika), Diospyros lotus (date plum) dan Diospyros discolor (mabolo).

Di Indonesia terdapat 2 (dua) spesies kesemek yaitu buah kesemek Diospyros kaki L yang tidak berbiji dan buah kesemek Diospyros hasseltii. pasaran dikenal dua tipe buah kesemek, yakni tipe astringent dan nonastringent, dari kedua jenis tersebut kesemek tanpa biji yang dikenal oleh masyarakat. Selain itu berdasarkan tipe kesemek dibagi menjadi dua yakni, tipe astringent adalah buah kesemek yang tidak bisa langsung dimakan begitu matang dari pohon karena rasanya sepat. Kandungan tanin-nya masih cukup tinggi. Untuk memakannya perlu perlakuan khusus dalam pemeraman atau diolah lebih lanjut. Sedangkan tipe non-astringent rasanya tidak sepat dan bisa langsung dimakan begitu matang dari pohon.

Kesemek sendiri memiliki klasifikasi yakni Kingdom Plantae, Divisi Magnoliophyta, Kelas Magnoliopsida , Ordo Ericales, Famili Ebenaceae, Genus Diospyros, Spesies D. Kaki, Nama binomial Diospyros kaki.

Morfologi Tanaman Kesemek

Batang

Berdasarkan LIPI (2010) tanaman kesemek memiliki tingga 15m diameter 10-25 cm. Menurut Verheij (1992) Kesemek merupakan tanaman yang pertumbuhannya lambat, pada saat tanaman masih muda berbentuk semak, namun setelah tanaman dewasa akan tumbuh menjadi tanaman yang berbatang banyak (multitrunked) atau berbatang tunggal (single-stemmed). Selain itu menurut James (1982) kesemek merupakan jenis tanaman yang menggugurkan daun/berganti daun (deciduous tree) dengan tinggi tanaman sampai dengan 15 meter ; diameter batang tanaman dewasa 7,5 – 25,0 cm; kulit batang halus. Percabangan agak rapuh (regas) dan mudah rusak akibat angin kencang. Dilain sisi menurut Holdeman (2003) Pohon kesemek memiliki kayu yang kuat, bentuk batangnya bulat silinder dengan banyak percabangan. Tinggi pohon bisa mencapai 6-8 meter. Warna kulit batangnya hitam kehijauan, akarnya agak terang keputih-putihan. Sistem perakarannya menghujam jauh ke dalam tanah.

Daun

Menurut Holdeman (2003) bentuk daun kesemek bulat telur dengan panjang 10-16 cm dan lebar 7-9 cm. Di daerah tropis daunnya berwarna hijau sepanjang masa. Sedangkan di iklim subtropis warnanya berubah-ubah mulai dari hijau, kuning pucat hingga jingga kemerahan. Pada musim-musim tertentu daun pohon ini menimbulkan efek dekorasi yang indah. Saat musim dingin yang ekstrem daun-daunnya akan berguguran dan pohon masuk fase dorman. Menurut LIPI (2010) daun pada kesemek tunggal, tersebar, bula telur atau oval, dengan panjang 5-25 cm dan lebar 2,5-15 cm. Ujung daun tanaman kesemek membulat, tepi daun rata, dasar daun runcing, dan berwarna hijau mengkilat.

Buah

Menurut Holdeman (2003) bentuk buah kesemek bervariasi mulai dari bulat hingga cenderung lonjong dengan permukaan bergelombang seperti labu. Ketika muda kulit buah berwarna hijau menjelang matang akan berubah menjadi oranye hingga kemerahan. Hampir semua bagian buah bisa dimakan kecuali biji dan kelopaknya. Ukuran buah yang lazim ditemukan di Indonesia berdiameter 6-7 cm. Sedangkan ukuran buah kesemek yang ada di pasar global cukup bervariasi, ada yang berdiamater hingga 10 cm. Selain itu menurut James (1982) buah kesemek dapat diklasifikasikan ke dalam dua tipe (kategori) umum, yaitu tipe Astrinjen (Astringent Variety) dan Nonastrinjen (Nonastringent Variety). Tipe Astrinjen, adalah tipe buah yang tidak dapat langsung dikonsumsi karena terdapat kandungan tannin yang tinggi yang dicirikan dengan rasa kesat. Untuk dapat dikonsumsi langsung dalam bentuk buah segar, buah tipe Astrinjen ini memerlukan perlakuan pemeraman dan perlakuan lainnya.

Syarat Tumbuh Tanaman Kesemek

Menurut Ishaq dan Sutrisna (2003) tanaman kesemek toleran terhadap berbagai tipe tanah. Tipe tanah yang paling optimum untuk tanaman kesemek adalah yang solid dan dalam tetapi tidak terlalu berat. Perakarannya membutuhkan drainase yang baik. Tingkat keasaman tanah untuk tanaman kesemek ada pada kisaran pH 5,5-7,5.Tanaman kesemek berasal dari daerah subtropis (Cina), namun demikian tanaman ini mampu beradaptasi dengan baik pada kisaran iklim yang memiliki suhu sedang termasuk wilayah dataran tinggi yang berada di daerah tropis. Selain itu tanaman kesemek memiliki toleransi terhadap kisaran kondisi jenis tanah, namun demikian tanaman ini akan mampu tumbuh dan memperoleh hasil yang baik pada jenis tanah yang memiliki drainase yang baik dan dengan solum tanah dalam, tanah tidak terlalu berat, pH tanah yang optimal adalah antara 5,5-6,5 (NG, 1992; USAID, 1983).

Kandungan Gizi Buah Kesemek

Kandungan Zat Gizi Buah Kesmek dalam 97 gr

Kandungan Zat Gizi Kadar
Air 80,32 g
Energi 70 kal
Protein 0,58 g
Lemak 0,19 g
Karbohidrat 218, 59 g
Serat 3,6 g
Kalsium 8 mg
Fosfor 17 mg
Kalium 161 mg
b-Karoten 253 mcg
Vitamin A 1627 IU
Vitamin C 7,5 mg

Kandungan vitamin C dalam buah kesemek segar berada pada kisaran 85,63-102,47 mg/100 g atau 460,872-541,24 mg/100 g berdasarkan berat kering. Dalam buah kesemek segar-beku kandungan vitamin C berada di kisaran 103,78-112,68 mg/100 g atau 509,225-545,137 mg / 100 g berdasarkan berat kering. Secara umum, buah kesemek adalah sumber asam askorbat (vitamin C) yang baik dan juga untuk gula karoten (provitamin A), serat kasar dan mineral, terutama kalium (Putri & Setiawati, 2015). Wau dkk (2019) berpendapat bahwa ekstrak buah kesemek positif mengandung senyawa aktif berupa glikosida, flavonoid, tannin, saponin dan trtepenoid/steroid yang berpotensi sebagai antibakteri.

Demikian artikel mengenai Mengenal Lebih Dekat Buah Kesemek, mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk kita semuanya, sekian dan terimakasih.

Komentar0

Tinggalkan komentar Anda disini:

Type above and press Enter to search.