MlatenMania.com - Kelinci merupakan satu hewan ternak yang mempunyai banyak manfaat, mulai dari binatang hias, penghasil kompos dari kotoran/fesesnya, tulangnya digunakan sebagai bahan tepung tulang, penghasil daging yang mempunyai gizi tinggi serta rambut dan kulitnya dapat digunakan sebagai bahan kerajinan. Sejak maraknya daging gelonggongan pada sapi dan ayam tiren serta flu burung dan antraks, daging kelinci menjadi sasaran konsumsi sebagai pengganti daging tersebut. Dari berbagai jenis kelinci, kelinci lokal merupakan salah satu jenis kelinci yang mempunyai potensi penghasil daging. Bila kelinci tersebut diberi pakan yang berkualitas dan kuantitas yang cukup maka bobot badan kelinci tersebut dapat meningkat dengan baik pula.
Kelinci lokal mengalami perkawinan silang dengan kelinci lainnya yang kurang atau tidak jelas secara recording. Namun kelinci lokal ini biasa dipelihara oleh masyarakat untuk tujuan sebagai hewan peliharaan atau usaha di bidang peternakan kelinci. Kelinci bisa hidup baik di daerah dingin seperti di daerah Lembang atau Tangkuban Perahu dengan suhu 10°C, bisa juga hidup di daerah yang panas seperti Surabaya dan Jakarta dengan suhu 37°C. Maka dengan kata lain, berternak kelinci di seluruh Indonesia kelinci bisa hidup dan tumbuh dengan baik selama diperlakukan dengan manajemen pemeliharaan yang baik dan benar.
Klasifikasi Kelinci
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Cavidae
Genus : Cavia
Spesies : Cavia porcellus
Kelinci lokal tipe pedaging merupakan kelinci yang sudah didomestikasi dari kelinci ras lain. Kelinci lokal merupakan persilangan antara berbagai jenis kelinci-kelinci yang kemudian membentuk suatu adaptasi lingkungan sekitarnya. Meski kelinci lokal memiliki ukuran tubuh lebih kecil dan laju pertumbuhan lebih lambat dari kelinci impor, namun kelinci lokal berguna dalam penyilangan dengan bangsa lain untuk mengembangkan kelinci yang tahan penyakit dan mempunyai toleransi panas.
Daging Kelinci
Produk daging yang dihasilkan dari kelinci ada dua macam yaitu fryer dan roaster. Kelinci Fryer merupakan karkas kelinci muda umur 2 bulan, sedangkan karkas kelinci umur lebih dari 10 bulan disebut roaster. Persentase karkas fryer sebesar 50-60% dengan bagian yang dapat dikonsumsi sebesar 70-80%, dan roaster mempunyai persentase karkas sebesar 55-65% dengan bagian yang dapat dikonsumsi sebesar 87-90%. Daging kelinci mempunyai karakteristik berwarna putih, serat halus dan pendek seperti daging ayam dan juga rasa selezat daging ayam. Kelebihan daging kelinci terlihat dari komposisi daging yang rendah kolesterol dan mengandung protein yang tinggi.
Daging kelinci mudah dicerna, dan rasanya lezat serta gurih, tetapi jika umur kelinci yang dipotong terlalu tua, maka daging akan alot karena terdapat jaringan ikat yang semakin bertambah. Nilai gizi daging kelinci yaitu energi 160 (kkal/kg), sodium 30 (mg/g), lemak jenuh 37 (mg/g), kadar air 70%, protein 21% dan lemak 8%. Kandungan protein daging kelinci ternyata lebih baik dibandingkan dengan ayam yang hanya sebesar 19,5%, sehingga dapat disebut sebagai daging sehat dan juga dapat digunakan dalam program diet. Tingkat keempukan daging terutama dipengaruhi oleh adanya protein jaringan pengikat atau jaringan ikatan silang pada daging atau struktur jaringan ikat daging. Keempukan dipengaruhi oleh umur, penanganan setelah pemotongan, pembekuan dan pemasakan.
Daging berserat halus, rasanya lezat. Kandungan airnya (67,9%) sedikit lebih tinggi dibanding dengan ayam (67,6%), sapi (55,0%) atau domba (55,8%). Kandungan lemaknya 75 gram/kg yang sebagian besar dalam bentuk tidak jenuh. Kandungan koleterolnya 1,39 mg/kg. Daging kelinci dapat dianjurkan sebagai makanan spesial untuk pasien penyakit jantung, manula dan untuk mereka yang mempunyai masalah dengan kelebihan berat badan.
Kadar Gizi Daging Kelinci
Tabel Kadar Gizi Daging Kelinci, Ayam dan Ternak Lainnya
Jenis Ternak | Kadar | |||
---|---|---|---|---|
Protein (%) | Lemak (%) | Kadar Air (%) | Kadar/Kalori (MJ/Kg) | |
Kelinci | 20,8 | 10,2 | 67,9 | 7,3 |
Ayam | 20,0 | 11,0 | 67,6 | 7,5 |
Domba | 15,7 | 27,7 | 55,8 | 13,1 |
Babi | 11,9 | 40,0 | 42,0 | 18,9 |
Konsumsi masyarakat Indonesia akan daging kelinci masih sangat rendah yaitu 0,27 kg/kapita/tahun, sedangkan negara Spanyol, Prancis, Belgia dan Portugal pada kisaran 2,0-3,0 kg/kapita/tahun serta Italia yang mencapai 5,3 kg/kapita/tahun. Pengolahan daging kelinci akan mengakibatkan terjadinya perubahan fisik maupun kimiawi sehingga menyebabkan terbentuknya konsistensi, tekstur, nilai gizi dan penampakan dari produk yang dihasilkan.
Demikian artikel mengenai Mengenal Lebih Dekat Dengan Kelinci, mudah-mudahan apa yang sudah Saya sampaikan pada kesempatan ini bisa bermanfaat untuk semuanya.
Komentar0
Tinggalkan komentar Anda disini: