TpG6BSAiBUYlBUY5TUr5GfriGi==

Mengenal Lebih Dekat Apa Itu Persahabatan

 MlatenMania.com - Ada pepatah dalam bahasa Inggris berbunyi, “A friend in need is a friend indeed”, yang mengandung makna bahwa seorang sahabat akan hadir di saat-saat yang dibutuhkan untuk saling membantu dan berbagi satu sama lain. Seorang sahabat juga akan memberikan pujian dan penghargaan atas keberhasilan sahabatnya dan saling menguatkan serta saling menyemangati di setiap kegagalan yang dihadapi sahabatnya. Seorang sahabat senantiasa mencurahkan isi hati dan pemikirannya serta akan selalu setia berdiri di pihak sahabatnya (Berndt, 2002, hal.7).

Mengenal Lebih Dekat Apa Itu Persahabatan

Kita membutuhkan kehadiran teman-teman yang cukup dekat dengan kita, yang mau membantu dan mendukung kemajuan kita. Persahabatan merupakan tempat yang aman bagi kita, tempat bernaungnya segala rahasia terdalam dan kelemahan terparah kita, yang tidak akan pernah digunakan untuk menyerang kita. Kehadiran sahabat kita rasakan, baik dalam suka maupun duka, maupun kehadiran yang jauh lebih berarti adalah ketika kita sedang mengalami kesulitan. Sahabat menjadi orang pertama tempat kita berbagi beban, orang kepada siapa kita dapat berharap sesuatu yang kita perlukan. Sahabat tidak akan mengecewakan kita sebagaimana kita juga tak akan mengecewakan sahabat. Persahabatan di masa remaja jauh lebih berarti daripada yang terjalin pada tahapan usia lainnya. Para sahabat akan mendampingi kita melewati begitu banyak peristiwa penting dalam hidup kita. Sahabat adalah bagian dari hidup kita (Gea, dkk., 2005, hal.197).

Pengertian Persahabatan

Mussen dkk (dalam Nashori, 2008) persahabatan adalah hubungan pribadi yang menyangkut keseluruhan pribadi berdasarkan kepercayaan yang mendalam dengan saling membagikan sesuatu, menerima sesuatu dan merupakan kesempatan untuk memperluas diri. Sahabat merupakan pribadi di mana kita dapat mengungkapkan perasaan-perasaan subjektif, emosional, bahkan mungkin konyol. Sahabat kita adalah tempat kita berkatarsis (mengeluarkan uneg-uneg).

King (2010) persahabatan merupakan hubungan yang dibangun oleh manusia, bukan alam. Hubungan sosial, seperti persahabatan merupakan hal penting untuk kesehatan dan kesajahteraan sepanjang hidup kita. Para peneliti telah menemukan bahwa hubungan sosial “atas pilihan” seperti persahabatan kita memilih bersahabat bukan karena harus melainkan karena kita ingin bersahabat merupakan ha yang penting bagi kesejahteraan. Sahabat merupakan bagian penting kehidupan karena sahabat “ada untuk kita”, memberikan kita saran, tempat untuk menumpahkan perasaan dan kadangkala menyadarkan kita pada realita. Kita bisa bergantung pada sahabat di kala suka maupun duka.

Sullivan (dalam Santrock, 2003) mengatakan bahwa persahabatan dapat meningkatkan harga diri remaja. Sahabat bagi remaja dianggap sebagai orang kepercayaan yang penting, yang menolong remaja melewati berbagai situasi yang menjengkelkan (seperti kesulitan dengan orang tua dan putus pada hubungan romantis) dengan menyediakan dukungan emosi, nasihat, serta memberikan informasi. Sahabat juga memberikan perlindungan bagi remaja dari kemungkinan kejahatan teman sebaya lainnya. Sahabat (friends) adalah sekumpulan kawan yang terlibat dalam kebersamaan, saling mendukung, dan memiliki keakraban (Santrock, 2007).

Dariyo (2004) persahabatan merupakan hubungan emosional antara individu yang ditandai dengan keakraban, saling percaya, menerima satu dengan yang lain, mau berbagi perasaan dan pemikiran, pengalaman serta melakukan aktivitas bersama. Sedangkan menurut Santrock (2007) persahabatan adalah sekumpulan kawan yang terlibat dalam kebersamaan, saling mendukung, dan memiliki keakraban. Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua individu. Dalam istilah persahabatan menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan, penghargaan, dan afeksi (Hadipranoto, 2012).

Sebuah persahabatan dengan kualitas yang tinggi ditandai dengan tingginya tingkat perilaku tolong-menolong, keakraban dan perilaku positif lainnya, serta rendahnya tingkat konflik, persaingan dan perilaku negatif lainnya. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kualitas persahabatan mempengaruhi keberhasilan dalam interaksi sosial dengan teman sebaya. Kualitas persahabatan juga memiliki pengaruh langsung dalam mempengaruhi sikap dan perilaku karena dengan kualitas persahabatan yang tinggi dapat mengurangi rasa malu serta isolasi diri (Berndt, 2002).

Persahabatan, seorang remaja akan memperoleh teman untuk bergaul, sehingga akan dapat mengembangkan keterampilan sosial, konsep diri, harga diri dan akan memperoleh dukungan emosional saat menghadapi permasa-lahan (Lestari, 2012). Collins dan Sprinthall (1995) menyatakan persahabatan adalah hubungan dekat antar individu yang saling mengenal satu sama lain dan saling menghargai. Dengan demikian persahabatan sangat besar artinya terutama dalam kehidupan remaja. Karena individu merasa diakui dan dibutuhkan oleh sahabatnya serta diterima oleh lingkungannya, sehingga menumbuhkan rasa percaya diri pada individu tersebut.

Aspek-Aspek Persahabatan

Menurut Parker dan Asher (dalam Angelina, 2010) terdapat enam aspek kualitas persahabatan, yaitu:

  1. Dukungan dan kepedulian (validation and caring) adalah sejauh mana hubungan ditandai dengan kepedulian, dukungan dan minat.
  2. Pertemanan dan rekreasi (companionship and recreation) adalah sejauh mana menghabiskan waktu bersama dengan teman-teman baik di dalam maupun di luar lingkungan akademik atau kerja.
  3. Bantuan dan bimbingan (help and guidance) adalah sejauh mana teman-teman berusaha membantu satu sama lain dalam menghadapi tugas-tugas rutin dan menantang.
  4. Pertukaran yang akrab (intimate change) adalah sejauh mana hubungan ditandai dengan pengungkapan informasi pribadi dan perasaan.
  5. Konflik dan penghianatan (conflict and betrayal) adalah sejauh mana hubungan ditandai dengan argumen, perselisihan, rasa kesal, dan ketidakpercayaan.
  6. Pemecahan masalah (conflict resolution) adalah sejauh mana perselisihan dalam hubungan diselesaikan secara efisien dan baik.

Aboud dan Mendelson (dalam Angelina, 2010) mengungkapkan kualitas suatu hubungan persahabatan dipengaruhi oleh aspek-aspek yang dapat berfungsi dengan baik. Aspek-aspek tersebut antara lain:

  1. Mendorong hubungan pertemanan (stimulating companionship) mengarahkan kepada aktifitas bersama yang membangkitkan kesenangan, kegembiraan, dan gairah atau semangat.
  2. Pertolongan (help) aspek ini mengarah pada penyediaan atau pemberian tuntutan, bantuan, pemberian informasi, saran dan bentuk bantuan lain yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sahabatnya.
  3. Keintiman (Intimacy) aspek keintiman merupakan keadaan dimana individu bersikap peka terhadap kebutuhan dan kondisi sahabatnya. Disamping itu, dalam dimensi terdapat kesediaan untuk menerima sahabat apa adanya.
  4. Kualitas hubungan yang dapat diandalkan (reliable alliance) mengarah pada kesanggupan untuk mengandalkan keberadaan dan loyalitas sahabatnya. Disamping itu, aspek ini menunjukkan bagaimana konflik yang terjadi pada pasangan sahabat diselesaikan dengan baik.
  5. Pengakuan diri (self validation) mengarah pada penerimaan akan orang lain untuk meyakinkan, menyetujui, mendengarkan, dan menjaga gambar diri sahabatnya sebagai pribadi yang kompeten dan berharga. Hal ini seringkali dicapai dengan perbandingan sosial akan atribut serta kepercayaan seseorang.
  6. Rasa aman secara emotional (emotional security) mengarah pada rasa aman dan keyakinan yang diberikan seorang individu pada situasi-situasi yang baru atau mengancam sahabatnya.

Faktor - Faktor Pembentuk Persahabatan

Sarwono (2002) mengungkapkan ada dua hal yang berpengaruh dalam pembentukan persahabatan, yaitu :

  1. Kemiripan Kemiripan atau kesamaan yang dapat mempererat hubungan antar pribadi adalah dalam hal pandangan atau sikap. Persamaan juga sebagai ikatan ketertarikan pada hubungan yang akrab.
  2. Saling Menilai Positif Kemudian yang memperkuat hubungan antar pribadi adalah saling menilai positif sehingga timbul perasaan atau kesan suka sama suka antara kedua pihak. Ungkapan penilaian positif dapat dilakukan secara non lisan, yaitu melalui gerak, perubahan wajah, kedipan mata dan sebagainya, atau lisan.

Menurut Baron dan Byrne (2004) faktor-faktor pembentukan persahabatan yaitu:

a. Ketertarikan

Secara Fisik Salah satu faktor yang paling kuat dan paling banyak dipelajari adalah ketertarikan secara fisik. Aspek ini menjadi penentuan yang utama dari apa yang orang lain cari untuk membentuk sebuah hubungan. Apakah pertemanan atau perkenalan yang terus menerus berkembang tergantung pada ketertarikan secara fisik dari masingmasing individu.

b. Kesamaan

Salah satu alasan kita ingin mengetahui kesukaan dan ketidaksukaan orang lain adalah karena kita cenderung menerima seseorang yang memiki berbagai kesamaan dengan kita untuk menjalin sebuah persahabatan. Kesamaan mereka dari berbagai jenis karakteristik dan tingkat yang mereka tunjukan.

c. Timbal Balik

Adanya rasa saling menguntungkan yang didapatakan dari persahabatan sehingga sebuah persahabatan mungkin menjadi berkembang kearah yang lebih baik lagi. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor pembentukan persahabatan terdiri dari kemiripan, saling menarik positif, ketertarikan secara fisik, kesamaan serta timbal balik.

Ciri-Ciri Persahabatan

Ada sejumlah ciri persahabatan menurut ahli psikologi sosial sebagaimana ditemukan berdasarkan penelitian yang dilakukan Tedeschi (Grinder, 1978) dan Bukowski (dalam Angelina, 2010), yaitu:

a. Kesejatian

Persahabatan merupakan hubungan yang sejati. Di dalamnya terkandung sejumlah sifat utama seperti ketulusan, kejujuran, kesetiaan, dapat dipercaya, dan ada kehangatan pribadi. Kesejatian juga mengandung penerimaan tanpa syarat, menghargai perbedaan individu, dapat mengatasi ketidaksesuaian, dan juga meliputi kepedulian yang ditandai sikap saling memperhatikan, menghormati, menghargai, memberi dukungan, bantuan dan sebagainya.

b. Keterbukaan diri

Keterbukaan diri dalam persahabatan mengandung pengertian seberapa jauh hubungan itu ditadai dengan adanyaketerbukaan kedua individu mengenai perasaan dan masalah pribadi masing-masing menurut Marton (Sears dkk, 1991) keterbukaan diri merupakan kegiatan membagi perasaan dan informasi secara intim kepada orang lain, baik deskriptif adalah pengungkapan barbagai fakta tentang diri kita. Pengungkapan diri secara evaluasi berarti pengungkapan pendapat atau perasaan pribadi.

c. Kesamaan

Persahabatan juga memiliki ciri adanya kesamaan antara dua pribadi. Kesamaan itu dapat berupa kesamaan-kesamaan karakteristik tertentu seperti latar belakang, etnis, agama, kelas sosial, pendidikan, usia, nilai-nilai, pendapatan hidup, sikap dan sebagainya. Secara naluriah, setiap individu menyukai orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan karakteristik menjadi dasar menjadi pembentuk persahabatan.

d. Kebersamaan

Kebersamaan berkaitan dengan seberapa besar frekuensi kebersamaan yang dijalani oleh kedua belah pihak dalam mengisi waktu luangnya, seseorang cenderung memilih teman dekatnya untuk menikmati dan menghabiskan waktu bersama-sama.

Fungsi Persahabatan

a. Terhindar dari alienasi

Salah satu persoalan manusia moderen adalah alienation (perasaan terasing dari lingkungan sosialnya). Boleh jadi mereka berada di antara banyak orang. Orang-orang yang ada di sekeliling mereka tidak satu hati dengannya. Persahabatan akan menghindarkan individu dari alienation. Dampak dari alienation ini adalah perasaan tidak mendapat topangan dari lingkungannya. Sebagai manusia sosial, setiap pribadi membutuhkan topongan hidup. Bisa dari tuhan, dari keluarganya, dan tidak kalah penting adalah para sahabat.

b. Dukungan emosi

Semakin banyak sahabat dan semakin dekat hubungan antarsahabat makin besar pula topangan hidup yang kita peroleh dari mereka. Kepada sahabat kita dapat membuka diri (self disclosure) kita. Pengalaman kita, perasaan kita, kritik, kegelisaan kita, dapat kita ceritakan secara bebas pada mereka.

c. Pengembangan kepribadian

Sahabat membantu seseorang lebih jujur dalam memandang diri. Sahabat dapat berfungsi sebagai cermin agar seseorang dapat menilai dirinya secara objektif dan selanjutnya sahabat akan memberi dorongan untuk mencoba cara-cara baru yang disertai pula dengan usaha untuk mengerahkannya.

d. Pengembangan keterampiln sosial

Setiap orang perlu belajar untuk menyelesaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Sahabat dapat memberi petunjuk, informasi dan bahkan memberikan cotoh. Melalui sahabat, seseorang belajar keterampilan sosial yang penting dalam hidup.

Demikian artikel mengenai Mengenal Lebih Dekat Apa Itu Persahabatan, mudah-mudahan apa yang sudah Saya sampaikan pada kesempatan ini bisa bermanfaat untuk kita semuanya. Sekian dan terimakasih.

Komentar0

Tinggalkan komentar Anda disini:

Type above and press Enter to search.