MlatenMania.com - Dalam web https://files.multimediasmknempatsby.webnode.com dijelaskan bahwa sejarah animasi berawal dari kontribusi hasil karya seorang yang bernama Walt Disney yang lahir dengan nama Walter Alias Disney, Walt lahir di Chicago, Illinois dengan orang tua bernama Elias Disney dan Flora Call. Pada 1906, mereka semua pindah ke sebuah peternakan dekat Marceline, Missouri, Amerika Serikat. Walt sejak kecil sudah memiliki hobi menggambar, khususnya gambar kartun, mulai dari sketsa hingga kartun yang berwarna. Suatu saat berawal ketika Walt remaja pergi ke rumah pamannya untuk berkunjung, di sana ditemukan banyak sekali tikus-tikus ladang yang berkeliaran di sekitarnya. Melihat banyaknya tikus-tikus tersebut, suatu saat terinspirasi oleh tikus-tikus tersebut dan muncul keinginan untuk menuangkan imajinasinya tersebut ke dalam bentuk kartun, maka dicobalah membuat sketsa kartun yang berasal dari objek tikus yang dilihatnya.
Dari proses tersebut maka lahirlah Mickey Mouse yang merupakan cikal bakal dari kartun animasi pertama yang pernah dibuat. Pada awalnya kartun yang dibuat animasinya ini tanpa suara, hanya mengandalkan gerakan saja, namun teknologi semakin berkembang dan pada akhir era 60-an hingga sekarang berkembang dengan teknologi komputer.
Animasi
Walt Disney pernah mengatakan bahwa animasi merupakan sebuah sarana media bercerita dan sebagai hiburan visual yang mampu membawa kebahagiaan dan informasi kepada orang-orang dari segala usia. Kutipan dari Walt Disney ini merupakan karakter utama dari seluruh film animasi yang hadir di layar kaca yang pada umumnya bersifat menghibur dan ditujukan secara khusus untuk anak-anak, contohnya seperti film Mickey Mouse, Pinocchio, dan Alladin.
Walt Disney |
Dalam buku Pengetahuan Dasar Film Animasi Indonesia (Prakosa, 2010), dijelaskan bahwa Animasi berasal dari bahasa Latin, anima, yang artinya jiwa, hidup, nyawa dan semangat. Animasi adalah gambar dua dimensi yang seolaholah bergerak. Animasi ialah suatu seni untuk memanipulasi gambar menjadi seolah-olah hidup dan bergerak, yang terdiri dari animasi 2 dimensi dan 3 dimensi. Animasi pada awalnya hanya berupa potongan-potongan gambar ilustrasi atau fotografi yang kemudian digerakkan sehingga menjadi seolah-olah hidup. Animasi dapat dikatakan sebagai simulasi pergerakan yang dibuat dengan menampilkan gambar-gambar berurutan atau frames.
Dalam Kamus Oxford, animasi berarti film yang seolah hidup, terbuat dari fotografi, gambaran, boneka, dan sebagainya dengan perbedaan tipis antar frames, untuk memberi kesan pergerakan saat diproyeksikan, animate yang merupakan kata kerja dari bahasa Inggris berarti memberi nyawa.
Penggunaan Film Animasi
Film animasi tidak hanya untuk hiburan bagi anak-anak, tetapi juga dipergunakan di banyak bidang, karena dalam film animasi berisikan informasi yang disampaikan kepada penonton. Berikut ini adalah contoh penggunaan animasi film dalam buku Praktis Membuat Game 3D:
1. Animasi Forensik
Animasi dibuat untuk menerangkan terjadinya kecelakaan, berdasarkan saksi mata, data hasil testing kendaraan.
2. Animasi Simulasi
Animasi ini digunakan untuk membantu menggambarkan proses terjadinya sesuatu kejadian yang akan dihadapi.
3. Animasi Pendidikan
Berguna untuk penggambaran ilmu, sehingga ilmu dapat dimengerti dengan mudah, selain itu menjadikan pelajaran lebih menarik untuk dipelajari oleh para penontonnya.
4. Animasi Hiburan Dan Komersial
Saat ini begitu banyak film animasi yang dibuat tidak hanya untuk anak-anak saja, tetapi juga untuk masyarakat. Film animasi ini bersifat menghibur dan seringkali digunakan untuk keperluan iklan di televisi.
Teknik Menciptakan Animasi
Ada beberapa cara dalam membuat animasi, dari perkembangan dahulu hingga kini, dalam buku The Making Of 3D Animation Movie using 3D Studio Max dijelaskan beberapa teknik untuk membuat animasi, yaitu:
1. Teknik Animasi Hand Drawn
Ini adalah teknik animasi klasik yang mengandalkan kemampuan tangan untuk membuat gambar frame per frame secara manual, baik itu gambar tokoh karakter, maupun gambar background digambar dengan menggunakan tangan. Setelah itu, gambar foreground dan background ditumpuk secara layering untuk kemudian dipotret satu persatu, hingga menghasilkan animasi yang utuh. Teknik ini dipergunakan oleh Walt Disney dan Warner Bros hingga sekarang, seperti yang terlihat dalam film animasi Lion King, Alladin, Beauty and the Beast, dan lain-lain, mereka memiliki goresan yang tidak dilakukan dengan komputer.
2. Teknik Animasi Stop Motion/Clay Animation
Clay adalah sebutan lain untuk tanah liat. Animasi dibuat dengan menggerakkan objek atau model dari boneka ataupun bahan elastis yang terbuat dari clay/tanah liat atau tanah liat sintetis. Objek digerakkan sedikit demi sedikit dan kemudian diambil gambarnya satu per satu. Setelah diedit dan disusun, apabila rol film dijalankan, akan memberikan efek seolah-olah boneka atau model tersebut bergerak. Contoh animasi yang menggunakan teknik ini adalah Nightmare Before Christmas.
3. Teknik Animasi Hand Drawn dan Komputer.
Pada teknik ini, gambar sketsa kasar dibuat dengan tangan, lalu di-scan untuk kemudian diberi warna dan finishing menggunakan komputer.
Prinsip Dasar Animasi
Berdasarkan pada buku Pengetahuan Dasar Animasi Indonesia (Prakosa, 2010), dijelaskan bahwa, dalam pembuatan animasi yang baik ada prinsip yang harus dipahami dan diikuti. Prinsip-prinsip itu antara lain:
1. Timing
Benda yang bergerak cepat atau lambat dapat menjelaskan apa dan mengapa pada benda tersebut, selain itu juga dapat memberikan kesan Timing dapat diartikan sebagai acting serta timing pergerakan suatu karakter yang sedang beraksi dalam suatu scene.
2. Arcs
Hampir semua gerakan alami di dunia ini bergerak dalam garis lengkung. Hal ini disebabkan karena tiap benda yang bergerak dipengaruhi oleh lebih dari satu gaya atau kekuatan.
3. Squash and Stretch
Perubahan bentuk suatu benda sebagai proses melebih-lebihkan atau exaggerations. Di dalam animasi 3D, squash and stretch dapat diimplementasikan dalam beberapa proses perubahan bentuk pada kulit dan otot.
4. Anticipation
Gerakan dalam animasi selalu memiliki tahap persiapan ketika akan melakukan sebuah aksi atau gerakan. Prinsip ini digunakan untuk menuntun mata untuk bersiap-siap akan gerakan yang akan terjadi.
5. Easy In and Easy Out
Prinsip ini berhubungan dengan akselerasi objek ketika akan mengalami percepatan atau perlambatan ketika melakukan pergerakan.
6. Secondary Action
Secondary action membuat suatu animasi terlihat lebih menarik dan alami. Gerakan yang ditimbulkan menjadi pendukung dari gerakan yang utama atau sebenarnya.
7. Follow Through and Overlapping
Reaksi yang terjadi atau gerakan overlap oleh sebuah karakter setelah melakukan aksi atau gerakan utama.
8. Staging
Staging adalah memberikan sebuah gerakan atau sesuatu sehingga dapat mudah dimengerti. Staging dapat memperlihatkan mood dan perhatian terhadap posisi dan aksi sebuah karakter.
9. Pose to pose action
Pose to pose action merupakan standar dalam teknik animasi dengan merencanakan struktur gerakan-gerakan yang akan terjadi melalui pose-pose kunci. Straight ahead action adalah teknik animasi dengan menggerakan karakter untuk per frame-nya hingga selesai. Motion capture dan simulasi pergerakan dynamics merupakan salah satu contoh teknik straight ahead dalam komputer animasi 3D.
10. Personality/Appeal
Karakter yang memiliki personality atau kepribadian akan mampu menghubungkan emosi antar karakter tersebut dengan penonton.
Proses Produksi Animasi 3D
Dalam proses pembuatan animasi 3D terdapat beberapa proses yang dilalui, dalam buku Pengetahuan Dasar Film Animasi Indonesia (Prakosa, 2010), dijelaskan tahapan proses produksi animasi 3D yaitu:
1. Modelling
Tahap ini adalah pembuatan objek yang dibutuhkan pada tahap animasi. Objek ini bisa berbentuk primitif objek seperti sphere (bola), cube (kubus) sampai complicated objek seperti sebuah karakter yang jenis materinya terdiri dari polygon, spline, dan metaclay.
Polygon adalah segitiga dan segiempat yang menentukan area dari permukaan sebuah karakter. Setiap polygon menentukan sebuah bidang datar dengan meletakkan sebuah jajaran polygon sehingga bisa terwujud bentukbentuk permukaan. Untuk mendapatkan permukaan yang halus, dibutuhkan banyak bidang polygon. Bila hanya menggunakan sedikit polygon, maka objek yang didapatkan akan terbagi menjadi pecahan-pecahan polygon.
Spline adalah beberapa kumpulan spline yang membentuk sebuah lapisan curva yang halus yang dinamakan patch. Sebuah patch menentukan area yang jauh lebih luas dan halus dari sebuah polygon. Metaclay dalam bentuk dasarnya, metaball berbentuk bola (sphere) yang bisa digabungkan satu sama lain sehingga membentuk bentuk organik objek.
2. Animating
Proses animasi dalam animasi komputer tidak membutuhkan sang animator untuk membuat in-between seperti yang dilakukan dalam tradisional animasi. Sang animator hanya membuat keyframe-keyframe pada objek yang akan digerakkan. Setelah proses keyframing dibuat, komputer akan menghitung dan membuat sendiri in-between secara otomatis.
3. Texturing
Proses ini menentukan karakterisik sebuah materi objek dari segi teksture. Untuk materi sebuah object itu sendiri, bisa diaplikasikan properti tertentu seperti reflectivity, transparency, dan refraction. Teksture kemudian bisa digunakan untuk membuat berbagai variasi warna pattern, tingkat kehalusan/kekasaran sebuah lapisan objek secara lebih detail.
4. Rendering
Rendering adalah proses akhir dari keseluruhan proses animasi komputer. Dalam rendering, semua data-data yang sudah dimasukkan dalam proses modelling, animasi, texturing, pencahayaan dengan parameter tertentu akan diterjemaahkan dalam sebuah bentuk output. Dalam standard PAL system, resolusi sebuah render adalah 720×576 pixels.
Demikian artikel mengenai Pembahasan Singkat Tentang Animasi, mudah-mudahan bermanfaat untuk semuanya. Sekian dan terimakasih.
Komentar0
Tinggalkan komentar Anda disini: