TpG6BSAiBUYlBUY5TUr5GfriGi==

Selayang Pandang PG Sumberharjo Kabupaten Pemalang Jawa Tengah

 MlatenMania.comSelamat datang para pengunjung semuanya, terimakasih Saya ucapkan kepada Anda semua atas kunjungan Anda ke blog sederhana Saya ini. Pada kesempatan ini Saya akan berbagi informasi mengenai PG. Sumberharjo yang merupakan salah satu warisan budaya dan sejarah dari jaman kolonial Belanda.

Selayang Pandang PG Sumberharjo Kabupaten Pemalang Jawa Tengah
PG Sumberharjo Kabupaten Pemalang

PG. Sumberharjo ini merupakan sebuah pabrik gula peninggalan jaman kolonial Belanda yang terletak di Desa Banjarmulya Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Pabrik gula ini sudah tidak aktif/tidak beroperasi lagi sejak tahun 2011, dan berikut merupakan sedikit informasi menganai PG Sumberhajo pada masa kolonial Belanda:

Kabupaten Pemalang Di Masa Kolonial Belanda

Kabupaten Pemalang merupakan wilayah yang terletak di pantai utara (pantura) Jawa, dan memiliki peninggalan sejarah pada masa kolonial. Sejarah mengenai keberadaan Kabupaten Pemalang diketahui dari tulisan buku oleh A.J. Van Der Aa yang diterbitkan pada tahun 1851. Pemalang ditulis dengan "Pamalang" dideskripsikan sebagai daerah yang berada di bawah kaki Gunung Slamet.

"Pamalang" merupakan afdeling dari Karesidenan "Tagal" (Tegal) yang memiliki 4 (empat) distrik yaitu, Pamalang, "Tjomal" (Comal), Mandiraja dan "Boengas" (Bongas) pada abad ke XIX. Pamalang kemudian berganti-ganti menjadi bagian antara Karesidenan Tegal dan Karesidenan Pekalongan, Pamalang sudah disebut menjadi Pemalang dan menjadi bagian dari Karesidenan Pekalongan hingga abad ke XX.

Pemalang menjadi daerah yang juga menerima dampak berbagai kebijakan siberlakukannya Sistem Tanam Paksa (Cultuurstelsel) sejak berada dalam kekuasan VOC. Pada periode tersebut tanah Pemalang sebagian besar merupakan areal pertanian sawah kemudian diganti untuk perkebunan kopi, tebu, nila, teh dan tembakau.

Dampak Revolusi Industri Bagi Kabupaten Pemalang

Industri Pabrik Gula (PG) di Pemalang merupakan bagian kecil sejarah revolusi industri yang datang dari Benua Eropa. Kemunculan Revolusi Industri pada pertengahan abad XVIII dipelopori oleh negara Inggris, menyebar hingga ke berbagai negara Eropa Barat.

Ekspansi Revolusi Industri dari Inggris meninggalkan jejaknya di Pulau Jawa, termasuk di Kabupaten Pemalang. Tercatat 7 (tujuh) perusahaan Belanda menguasai industri kolonial di Karesidenan Pekalongan pada awal abad XX. Di Kabupaten Pemalang Sendiri terdapat 3 (tiga) perusahaan besar yang mendirikan Pabrik Gula (PG) ini, yakni Tjomal Company (Suikerfabriek Tjomal), Javasche Cultur Maatschappij (Suikerfabriek Banjardawa, Suikerfabriek Petaroekan) dan Nederlands Handelsch Maatschappij (Suikerfabriek Sumberharjo).

Pendirian sejumlah Pabrik Gula (PG) di dataran Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah tersebut menyebabkan ekploitasi lahan pertanian dengan cepat menjadi perkebunan tebu sehingga jumlah lahan untuk pertanian padi mengalami penyusutan, termasuk di Kabupaten Pemalang. Perusahaan gula yang ada di Karesidenan Pekalongan terikat dalam Braakhuur Ordonantie yang menjajikan mendapat keuntungan nyata dari pabrik gula. Produksi tanaman tebu yang melimpah membuat wilayah ini menjadi begitu istimewa bagi perusahaan-perusahaan gula tersebut.

Awal pendirian Pabrik Gula (PG) di Karesidenan Pekalongan, termasuk di Kabupaten Pemalang mengalami berbagai kendala berupa kekurangan tenaga kerja sejak awal diberlakukannya Sistem Tanam Paksa. 

PG Sumberharjo Salah Satu Warisan Budaya Dan Sejarah 

Keberadaan 4 (empat) Pabrik Gula (PG) yang dibangun oleh Belanda di Kabupaten Pemalang saat ini tidak semuanya bisa ditelusuri materialnya. 2 (dua) bangunan Pabrik Gula (PG) yang pernah ada sudah tidak ditemukan lagi bangunannya, yaitu Pabrik Gula Banjardawa dan Pabrik Gula Petarukan. Bangunan Pabrik Gula (PG) yang masih ada yakni Pabrik Gula Comal Baru dan Pabrik Gula Sumberharjo.

Pabrik Gula (PG) di Kabupaten Pemalang merupakan salah satu bagian dari warisan budaya industri. Dan penelitian mengenai warisan budaya industri di Pemalang, yakni mengenai sejarah dan dinamika PG Sumberharjo ditulis oleh Tyas (2013). Dimana fokus penelitiannya mencermati tentang kebijakan-kebijakan yang pernah dibuat oleh pemerintah mulai tahun 1971 hingga 2005. 

Pabrik Gula (PG) Sumberharjo dimanfaatkan untuk membuat semen saat penguasaan Jepang, Agresi Militer Belanda I menyebabkan Jepang hanya berkuasa dalam waktu yang singkat. Pabrik Gula (PG) Sumberharjo kemudian berhasil dikuasai kembali oleh Belanda dalam agresi.

Pabrik tidak beroperasi karena kerusakan yang cukup parah, pasca revolusi kemerdekaan Pabrik Gula (PG) Sumberhajo berganti-ganti pengelolaan dan manajemen operasional hingga akhirnya kini berada dibawah penguasaan PTPN IX yang berpusat di Surakarta. Sejumlah Pabrik Gula (PG) yang ada di Indonesia termasuk PG Sumberharjo kemudian dinasionalisasi pada pada Mei 1959. Perusahaan NHM sebagai pemilik Pabrik Gula (PG) Sumberhajo ditarik dari statusnya sebagai investor sampai pada Juli 1960.

Demikian artikel mengenai Selayang Pandang PG Sumberharjo Kabupaten Pemalang Jawa Tengah, mudah-mudahan apa yang sudah Saya sampaikan pada kesempatan ini bisa bermanfaat untuk kita semuanya, jangan lupa untuk terus mengunjungi MlatenMania, untuk mendapatkan informasi-informasi menarik lainnya. Sekian, terimakasih dan salam Blogger Indonesia!

Komentar0

Tinggalkan komentar Anda disini:

Type above and press Enter to search.