TpG6BSAiBUYlBUY5TUr5GfriGi==

Mengenal Lebih Dekat Dengan Kucing

 MlatenMania.comMemiliki hewan peliharaan bagi sebagian orang merupakan kepuasan tersendiri. Ada banyak jenis hewan yang bisa dijadikan peliharaan, salah satunya kucing. Kucing merupakan peliharaan yang paling popular di Indonesia banyak yang memelihara kucing dengan berbagai ras. Bagi orang Jepang dan China, kucing sebagai simbol pembawa hoki. Kucing sudah dikenal sejak jaman kerajaan-kerajaan kuno sebagai binatang yang menemani sang raja atau ratu. Di Islam, kucing sebagai hewan kesayangan Rasulullah SAW.

Mengenal Lebih Dekat Dengan Kucing
Mengenal Kucing

Sejarah Kucing

Kucing atau dalam bahasa lainnya disebut Felis Silvestris, adalah sejenis karnivora (binatang pemakan daging) dari keluarga Felidae yang sudah dijinakkan selama ribuan tahun. Kucing adalah hewan pemakan daging sejati. Kata kucing biasanya merujuk kepada “kucing” yang telah dijinakkan, tetapi bisa juga merujuk kepada kucing raksasa, seperti singa, harimau, macan, dan sebagainya.

Catatan paling awal tentang usaha penjinakan kucing adalah sekitar tahun 4.000 SM di Mesir, ketika kucing digunakan untuk menjaga took bahan pangan dari serangan tikus. Namun, baru-baru ini ilmuwan menemukan kerangka kucing yang dikuburkan bersama manusia di pemakaman desa Neolitik (zaman batu kuno) yang bernama Shillourokambos, Cyprus. Desa tersebut ditinggali orang pada abad 9 sampai 8 sebelum Masehi. Pada zaman Neolitik, saat pertanian mulai menyebar ke timur, lumbung-lumbung penyimpanan padi mulai menarik perhatian tikus dan meningkatkan populasi mereka. Oleh karenanya, manusia mulai memelihara kucing untuk membasmi tikus. Hubungan manusia dengan kucing sudah lama terjalin, diperkirakan sudah terjalin sejak 9.500 tahun lalu.

Leluhur kucing, jika diturut, berasal dari lima jenis kucing liar, tapi bukan berarti kucing didomestikasikan sebanyak lima kali. Lima jenis itu berhasil kawin silang pada waktu yang berbeda dan menghasilkan Felis Silvestris Lybica, nenek moyang kucing rumah modern. Suku kucing dapat dibagi menjadi dua kelompok. Pertama meliputi kucing-kucing kecil, misalnya kucing liar, kucing piaraan, dan links; kelompok kedua meliputi kucing-kucing besar, misalnya singa, harimau dan macan tutul.

Kucing mempunyai banyak keluarga atau ras, diantaranya ras Turkish Van. Ras Exotic Shorthair, ras Persia, ras Abyssinian, ras Siamese, ras American Bobtail, ras Japanese Bobtail, ras Sphynx, ras Egyptian Mau, ras Munchkin, ras Anggora, dan ras Norwegian Forest cat.

Perbedaan utama antara kucing rumahan dan kucing liar adalah perilaku mereka. Kucing rumahan hidup berkelompok dan pada umumnya tidak takut manusia. Kucing rumahan termasuk kucing hias, yang dinikmati dengan memandangnya dan menjadi teman bermain.

Di Indonesia, kucing ras Persia cukup banyak dikembangbiakkan disbanding dengan ras lain. Mungkin disebabkan bulu yang panjang dan tebal serta sifatnya yang tenang, anggun dan manja. Persia lebih mudah dikandangkan, relative tidak berisik, dan lebih cocok hidup di dalam rumah.

Perilaku Kucing

Tanda-tanda kucing yang birahi (minta kawin), jika pada kucing jantan, kucing akan mengeong dengan nada yang meliuk-liuk tidak wajar, sedangkan pada kucing betina, ia akan mengguling-gulingkan badannya di tanah. Kucing betina pada umumnya masa kawin kucing mulai siap antara 4-12 bulan. Betina yang tidak disterilkan/spayed dapat menghasilkan anak sampai delapan tahun atau lebih. Sedangkan pada kucing jantan siap kawin mulai 6-8 bulan dan terus sampai 14 tahun atau lebih. Banyak dokter hewan menyarankan kucing untuk disterilkan pada atau setelah 6 bulan meskipun ada pertentangan dari beberapa individu mengenai isu ini.

Pemeriksaan Kesehatan

Sebelum kucing dikawinkan pastikan status kesehatan kucing dalam kondisi baik. Hal ini disebabkan oleh ada beberapa penyakit genetika yang hanya timbul pada ras-ras tertentu. Kucing diperiksakan pada dokter hewan dan apabila perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium. Selain itu pemeriksaan golongan darah juga disarankan.dikarenakan dalam beberapa kasus, inkopabilitas (ketidak cocokan) golongan darah dapat menyebabkan anemia, karena lisisnya sel merah.

Sebelum kucing dikawinkan, pastikan agar kucing bebas dari cacing. Selain itu, pastikan agar bukaan vagina dalam ukuran normal dan tidak ada sumbatan yang dapat menggagalkan perkawinan. Dan vaksinasi ulangan sebaiknya telah dilakukan sebelum kucing dikawinkan. Hal ini sangat bermanfaat bagi anak kucing yang akan menerima antibody induk melalui kolostrum.

Pemilihan Bibit

Untuk tujuan penangkaran disarankan untuk memilih calon tetua betina anakan yang memiliki silsilah yang jelas. Calon tetua betina ini kemudian dipelihara hingga mencapai dewasa kelamin, saat yang tepat untuk melakukan perkawinan. Dikarenakan apabila masih terlalu muda akan menimbulkan beberapa masalah, seperti sulit bunting, kesulitan dalam melahirkan, dan tidak memiliki kemampuan yang cukup dalam mengurus anak-anak yang dilahirkan.

Sementara untuk tetua pejantan, karena diperlukan managemen peliharaan dengan keahlian khusus, sebaiknya kucing tidak dipelihara sendiri. Bagi pemilik kucing calon tetua betina, sebaiknya mengawinkan kucingnya pada pihak penangkar yang memiliki kucing jantan dengan reputasi baik.

Proses Perkawinan

Sekitar 80% kucing betina mengalami birahi pertamanya pada usia kurang dari satu tahun atau pada saat bobotnya telah mencapai 2,25 Kg. namun, sebaiknya kucing dikawinkan pada saat birahi berikutnya, karena terkadang kondisi fisik dan emosinya belum cukup matang untuk bunting.

Kucing dapat kawin hingga tiga kali dalam setahun. Untuk mengetahui kucing telah siap kawin kucing akan menampakkan tanda-tanda birahi, seperti mengeong secara terus menerus dan ada perubahan tingkah laku, atau menggosok-gosok kaki, menggoyang-goyangkan pinggulnya dan berguling-guling di lantai.

Kucing yang siap kawin dapat segera dibawa ke tempat kucing pejantan untuk dikawinkan. Kedua kucing tersebut dicampurkan dalam satu tempat secara bertahap. Mula-mula kandang betina ditempatkan dekat dengan pejantan, kemudian pintu kandang betina dibuka, biarkan kucing keluar dengan sendirinya dan mengenali kucing pejantan di tempat barunya. Ketika kucing betina tertarik pada kucing jantan, kucing betina akan membiarkan pejantan mendekatinya, menempelkan hidungnya, menjilat wajah hingga mengendus daerah kelaminnya. Jika keduaanya telah siap untuk melakukan perkawinan, kucing betina akan bersimpuh sambil mengangkat pinggul dan memosisikan ekornya ke samping, kemudian kucing jantan akan menaiki betina dan menggigit tengkuknya. Kucing jantan akan memasukkan penisnya ke dalam vagina betina. Pada saat pejantan ejakulasi, kucing betina akan berteriak. Kucing jantan kemudian menjauhi betina. Setelah itu, kucing betina menunjukkan perlawanan/pertengkaran kepada pejantan, mungkin dengan mencakarnya.

Melahirkan

Usia kebuntingan pada kucing sejak dikawinkan hingga melahirkan rata-rata 65 hari. Ketika kucing akan melahirkan, sseminggu sebelumnya, kucing akan menghabiskan waktu lebih banyak untuk melakukan grooming ( kegiatan membersihkan dan merapikan rambut dan tubuh kucing), terutama pada bagian perut dan kelaminnya. Selanjutnya kucing akan mencari tempat untuk melahirkan.

Ragam Kucing Ras

Berdasarkan bulunya, ras kucing dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu bulu panjang (longhair), bulu pendek (shorthair), dan bulu sedang (semilonghair). Berikut sebagian dari ras kucing yang ada di seluruh dunia:

Abyssinian

Berasal dari Ethiopia, kucing alami, bertubuh oriental termasuk jenis shorthair dengan warna ticked atau bintik-bintik.

Anggora

Kucing berasal dari Turki, jenis longhair dan juga semilonghair dengan berbagai warna (merah, putih, dan hitam).

Balinese

Awlnya dikembangkan di Amerika Serikat, merupakan kucing hasil kawin silang, bertubuh medium oriental, termasuk jenis semilonghair dengan warna colorpoint.

Bengal

Awalnya dikemangkan di Amerika Serikat, kucing hybrid, jenis shorthair dengan warna spottet dan marbled.

British longhair

Dikembangkan di Inggris, bertubuh medium to large, termasuk jenis semilonghair serta bulunya berbagai macam warna.

Exotic fold

Awalnya dikembangkan di Kanada, kucing hasil kawin silang, bertubuh cobby, termasuk jenis shorthair dan longhair, serta bulunya berbagai macam warna.

Maine coon

Kucing asal Amerika ini memiliki ciri khas ukuran tubuhnya sangat besar, yakni sebesar anjing. Asal kucing ini secara alami memiliki tubuh besar memiliki bulu panjang dan memiliki pla untuk seua warna.

Munchkin

Awalnya dikembangkan di Amerika Serikat, kucing akibat mutasi genetic, bertubuh kecil, jenis shorthair & semilonghair, warna bulunya berbagai macam.

Norwegian Forest

Kucing asal Norwegia ini memiliki bulu panjang yang mengembang. Kucing ini bertubuh sedang, berbulu panjang dan memiliki pola untuk semua warna.

Persian

Kucing asal Iran ini memiliki bulu yang sangat panjang, ciri khas jenisnya. Asal kucing ini secara alami. Tipe tubuh kucing ini cobby dengan pola semua warna.

Ragamuffin

Kucing asal Amerika ini merupakan jenis kucing besar klasik. Kucing ini merupakan hasil persilangan dengan tipe tubuh cobby. Bulunya panjang dan memiliki pola untuk semua warna.

Spynx

Kucing asal Kanada ini memiliki ccciri khas, yakni tidak memiliki bulu seejak kecil. Kucing ini merupakan hasil mutasi genetika. Kucing bertipe tubuh oriental ini tidak berbulu dan brpola untuk semua warna.

Siamese

Kucing asal Thailand ini mulai dikenal di Inggris sejak kedutaan besar Inggris menerima hadiah kucing dari kerajaan Thailand. Sejak itu kucing ini juga mulai dikenal di Amerika dan beberapa belahan dunia lainnya. Asalnya kucing ini secara alami dengan tipe tubuh oriental. Ciri-cirinya yaitu berbulu pendek dan berpola warna colorpoint.

Colorpoint Shorthair

Kucing ini merupakan persialangan antara kucing domestic shorthair dan kucing Siamese. Perbedaan utama kucing ini dari kucing Siamese terletak pada 16 titik warna pada bulunya. Kucing bertipe tubuh oriental yang memiliki bulu pendek dan pola warna solid.

Komentar0

Tinggalkan komentar Anda disini:

Type above and press Enter to search.