ZMedia Purwodadi

Mengenal Lebih Dekat Jagung Ungu

Daftar Isi

 MlatenMania.com - Jagung ungu merupakan salah satu komoditas pangan yang masih kurang dikenal sebab belum banyak dibudidayakan di Indonesia. Jagung ungu mengandung komponen antosianin yang berperan sebagai senyawa antioksidan dalam pencegahan beberapa penyakit seperti kanker, diabetes, kolesterol dan jantung koroner. Komposisi zat gizi jagung ungu tak jauh berbeda dari jagung kuning ataupun jagung putih. Jagung ungu dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan makanan tambahan (supplement).

Mengenal Lebih Dekat Jagung Ungu

Menurut Nursa’adah at al., (2017) jagung ungu memiliki kandungan antosianin bersifat sebagai antioksidan di dalam tubuh untuk mencegah terjadinya aterosklerosis, penyakit penyumbatan pembuluh darah, untuk melindungi lambung dari kerusakan, menghambat sel tumor, meningkatkan kemampuan penglihatan mata, serta berfungsi sebagai senyawa anti-inflamasi yang melindungi otak dari kerusakan. Berdasar dari manfaat jagung ungu tersebut masyarakat membudidayakan jagung ungu baik sebagai sumber penghasilan maupun sebagai bahan pangan oleh karenanya proses budidaya jagung ungu harus maksimal. Dalam budidaya jagung ungu terdapat beberapa proses, salah satunya proses penyiangan.

Penyiangan merupakan cara pengendalian yang sangat praktis, aman dan efisien dan terutama murah jika diterapkan pada suatu area yang tidak begitu luas dan di daerah yang cukup banyak tenaga kerja. Pemilihan waktu penyiangan yang tepat akan mengurangi jumlah gulma yang tumbuh serta dapat mempersingkat masa persaingan. Dalam siklus hidup tumbuhan tidak semua fase pertumbuhan suatu tanaman budidaya peka terhadap kompetisi dari pada gulma.

Klasisikasi, Anatomi Dan Morfologi Tanaman Jagung

1. Klasifikasi Tanaman Jagung

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L.

Tanaman jagung mampu beradaptasi dengan baik pada berbagai lingkungan. Jagung tumbuh baik di wilayah tropis hingga 50° Lintang Utara dan 50° Lintang Selatan, dari dataran rendah sampai ketinggian 3.000 mdpl, dengan curah hujan tinggi, sedang, hingga rendah sekitar 500 mm per tahun (Dowswell dalam Iriany, 2007). Tanaman jagung tumbuh optimal pada tanah yang gembur, drainase baik, dengan kelembaban tanah cukup. Pada dataran rendah, umur jagung berkisar antara 3-4 bulan, tetapi pada dataran tinggi di atas 1000 mdpl dapat berumur 4-5 bulan. Suhu optimum untuk pertumbuhan tanaman jagung rata-rata 26-30 oC dan pH tanah 5,7-6,8 (Subandi, 1988).

2. Anatomi Dan Morfologi Tanaman Jagung

a. Akar dan Perakaran

Sistem perakaran jagung terdiri dari akar seminal, akar koronal dan akar udara. Akar seminal adalah akar yang tumbuh ke bawah pada saat biji berkecambah, terdiri dari akar primer dan akar lateral yang muncul sebagai akar adventious pada dasar buku pertama. Akar koronal adalah akar yang tumbuh ke atas dari jaringan batang setelah plumula muncul. Akar udara (brace) adalah akar yang tumbuh dari buku-buku di atas permukaan tanah dan dapat masuk ke dalam tanah. Akar udara berfungsi dalam asimilasi dan memperkokoh batang terhadap kerebahan.

b. Batang

Jagung mempunyai batang yang beruas antara 10-40 ruas. Panjang batang berkisar antara 60-300 cm. Ruas bagian atas berbentuk agak silindris, sedangkan bagian bawah agak bulat pipih. Bagian tengah batang terdiri dari sel-sel parensim dengan seludang pembuluh yang diselubungi lapisan epidermis.

c. Daun

Daun jagung muncul dari buku-buku batang dengan pelepah daun yang menyelubungi ruas batang untuk memperkuat batang. Panjang daun antara 30-150 cm dan lebar 4-15 cm dengan tulang daun yang keras. Bagian atas epidermis umumnya berbulu dan terdapat barisan memenjang yang terdiri dari sel-sel buliform. Bagian bawah permukaan daun tidak berbulu dan umumnya terdapat stomata lebih banyak dari permukaan atas daun. Jumlah daun tiap tanaman antara 12-18 helai.

d. Bunga

Jagung mempunyai bunga jantan (staminate) pada ujung batang dan bunga betina (pistilate) pada pertengahan batang. Bunga jagung bersifat potandry, yaitu bunga jantan umumnya muncul 1-2 hari sebelum muncul rambut (style) pada bunga betina. Produksi tepung sari (pollen) dari bunga jantan diperkirakan mencapai 25.000-50.000 butir tiap tanaman. Bagian-bagian bunga jantan yaitu gluma, lodikula, palea, anther, filamen dan lemma, sedangkan bunga betina terdiri dari tangkai tongkol, tunas, kelobot, calon biji, calon janggel, penutup kelobot dan rambut.

e. Biji

Tanaman jagung mempunyai satu atau dua tongkol, tergantung varietas. Tongkol jagung diselimuti oleh daun kelobot. Tongkol jagung yang terletak pada bagian atas umumnya lebih dahulu terbentuk dan lebih besar dibanding yang terletak pada bagian bawah. Setiap tongkol terdiri atas 10-16 baris biji.

Kulit biji terdiri dari dua lapis sel yang menyelubungi biji yaitu integumen. Pada biji yang telah masak, dinding sel telur (perikarp) melekat erat pada kulit biji, seolah-olah merupakan selaput tunggal. Endosperm dan kotiledon merupakan sumber makanan. Endosperm terdiri dari endosperm lunak dan keras. Koliledon diselubungi oleh lapisan sel-sel tipis yang disebut epithelium. Koleoptil adalah calon daun yang berfungsi untuk penetrasi ke atas permukaan tanah selama proses perkecambahan.

Jagung Ungu (Var. Black Aztec)

Jagung var. Black Aztec merupakan salah satu varietas yang banyak dikembangkan di negara Thailand. Jagung ini memiliki keunikan tersendiri yaitu mempunyai biji berwarna ungu. Menurut Balai Penelitian Tanaman Serealia (2017a), warna ungu pada biji disebabkan oleh tingginya kandungan antosianin. Antosianin merupakan senyawa fenolik yang terdapat pada beberapa tumbuhan yang berwarna ungu. Fei Lao et al. (2017), menyebutkan bahwa senyawa fenolik jagung ungu berpotensi sebagai anti oksidan, anti peradangan, anti mutagenik, anti kangker dan anti angiogenesis. Potensi tersebut juga dapat mencegah penyakit akibat gaya hidup yang salah seperti obesitas, diabetes, hiperglikemia, hipertensi dan kardiovaskular. Kandungan antosianin pada jagung ungu sangat tinggi yaitu 290 – 1323 mg/ 100 g berat kering dan asilasi antosianin 35 – 54 % (Pu Jing, 2016). Sedangkan menurut Jones (2005), kandungan antosianin rata-rata jagung ungu adalah 1.640 mg/100 g berat segar. Kekurangan dari jagung ini yaitu mempunyai biji yang keras, sehingga harus dilakukan pengolahan untuk mengkonsumsinya. Jagung var. Black Aztec memiliki potensi manfaat yang besar untuk dikembangkan di Indonesia.

Balit Serealia (2017a), menyatakan perlu mengembangkan jagung ungu yang dapat digunakan untuk diversifikasi pangan. Galur-galur jagung ungu baik lokal maupun galur introduksi dari luar negeri dapat disilangkan dan diuji adaptasi agar sesuai dengan kondisi lingkungan Indonesia.

Demikian artikel mengenai Mengenal Lebih Dekat Jagung Ungu, mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semuanya. Sekian dan terimakasih.

Posting Komentar