MlatenMania.com - Ikan merupakan hewan yang hidup di dalam air, poikilotermik, vertebrata, bergerak dengan sirip, dengan alat penyeimbangnya adalah linea lateralis. Morfologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bentuk luar suatu organisme. Bentuk luar organisme ini merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dan diingat saat mempelajari organisme. Sehubungan dengan bentuk luar organisme ini, adalah bentuk tubuh, termasuk warna luar tubuh. Pada dasarnya ikan dan jenis hewan air lainnya dapat mengalami perubahan penampilan dari lahir sampai dengan umur ikan, khususnya ikan dan hewan air lainnya yang mengalami metamorfosis dan beradaptasi dengan lingkungan (habitatnya). Namun kebanyakan ikan memiliki bentuk tubuh yang relatif sama sehingga meskipun terjadi perubahan, perubahan bentuk tubuhnya relatif kecil (Djuhanda, 2005 dalam Munawwarah et al., 2016).
Pada hewan air lainnya terutama ikan pada bagian tubuh dibagi menjadi tiga bagian yakni bagian kepala, badan dan ekor, namun pada setiap jenis ikan memiliki ukuran berbeda-beda pada bagian-bagian tubuh tersebut tergantung jenis ikannya. Adapun organ-organ yang terdapat pada setiap bagian tersebut adalah:
- Bagian kepala yaitu bagian dari ujung mulut terdepan hingga ujung operkulum paling belakang. Adapun organ yang terdapat pada bagian kepala ini antara lain adalah rahang, mulut, gigi, mata, insang, operkulum, jantung, dan pada beberapa ikan terdapat alat pernapasan tambahan, dan sebagainya.
- Bagian badan yaitu dari ujung operkulum paling belakang sampai pangkal awal sirip anal. Organ yang terdapat pada bagian ini antara lain adalah sirip dorsal, sirip ventral, sirip perut, hati, limpa, gonad, empedu, lambung, gelembung renang, usus, ginjal dan sebagainya.
- Bagian ekor yaitu bagian yang berada diantara pangkal awal sirip anal sampai dengan ujung sirip ekor. Adapun yang ada pada bagian ini antaralain adalah sirip anal, sirip ekor, anus dan pada ikan-ikan tertentu terdapat scute finlet dan sebagainya (Affandi, 2004 dalam Munawwarah et al., 2016).
Ikan Julung-Julung
Hemiramphus Lutkei atau dikenal dengan ikan Julung-julung adalah ikan yang diperoleh oleh nelayan tetapi bukan sebagai target utama. Bubun et al., (2015) mendeskripsikan ikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk konsumsi dan diolah menjadi produk pelet atau pakan, lebih lanjut pada alat tangkap sero yang dipakai untuk menangkap ikan tersebut mampu mengkap sebesar 9% dari hasil tangkapan utama. Wuaten et al., (2011) mendeskripsikan ikan ulung-julung dengan morfologi badan yang ramping, komponen duri yang besar dan bentuk memanjang, sehingga komsumsi ikan lebih diminati setelah proses pengasapan.
Klasifikasi Ikan Julung-Julung
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrates
Class : Actinopteri
Order : Beloniformes
Family : Hemiramphidae
Genus : Hemiramphus
Species : Hemiramphus lutkei
Ikan julung-julung (Hemiramphus lutkei) termasuk famili Hemiramphidae. Hemiramphus lutkei mendiami perairan pantai yang kaya akan vegetasi. Namun, Hemiramphus lutkei lebih sering ditemukan di offshore dengan panjang standar mencapai 40 cm (Tabassum et al., 2014).
Habitat Dan Persebaran Ikan Julung-Julung
Ikan julung-julung adalah spesies ikan yang tersebar luas di seluruh dunia. Sebagian besar spesies julung-julung hidup diperairan laut, tetapi beberapa menghuni air tawar. Kelompok ikan julung-julung ditemukan di perairan pantai dan pantai kontinental, terutama di daerah vegetasi yang kaya. Ikan julung-julung adalah ikan omnivora (Tabassum et al., 2017). Katergori dewasa mengkonsumsi rumput laut, sedangkan pada tahap awal, mereka mengkonsumsi zooplankton, ganggang hijau, dan diatom (Akyol dan Ertosluk, 2019). Di suatu wilayah tertentu, ikan julung-julung telah menjadi komoditas ikan yang penting secara komersial. Misalnya, black-barred halfbreak adalah spesies penting di perairan Pakistan (Tabassum et al., 2017). Ballyhoo halfbreak umumnya ditangkap di perairan pesisir Rio Grande do Norte Brasil (Oliveira et al., 2015). Ikan ini juga merupakan komoditas ikan penting di Kepulauan Maluku (Ahmad et al., 2019 dan Natan et al., 2019), terutama ditangkap dengan menggunakan jaring bundar kecil (mini purse seines) yang disebut “soma roa dan giop”.
Taksonomi Ikan Julung-Julung
Taksonomi dan persebaran genus Hemiramphus masih berkembang hingga saat ini. Menurut Zhu et al (2018), ikan julung-julung memiliki perbedaan setiap spesies. Banyak referensi menyatakan bahwa beberapa spesies memiliki distribusi geografis tertentu. Seperti Hemiramphus archipelagicus tersebar di Indo-Pasifik Barat, Afrika Timur, Madagaskar timur hingga Kepulauan Cook Utara hingga Taiwan. Berbeda dengan H. balao, spesies ini tersebar luas di Atlantik barat dan timur. Hemiramphus robustus ditemukan terutama di Samudra Hindia Timur, Pasifik barat, dan Australia tropis di selatan hingga Pulau Rottnest (Australia Barat) dan Papua Nugini bagian selatan (Fricke et al., 2022).
Adapun ikan julung-julung (Hemiramphus lutkei) yang tersebar di Laut Sulawesi yang meliputi beberapa daerah seperti di Desa pasalae. Menurut Konio (2020), ikan julung-julung tersebar luas di kawasan Teluk Tomini seperti di kawasan Kabupaten Bone Bolango.
Kandungan Kimia Ikan Julung-Julung
Ikan julung-julung mengandung komponen kimia cukup baik dengan komposisi gizi seperti kadar air 73,69%, kadar protein 23,19% dan lemak 1,77% (Siahaya, 2020). Teknik untuk menambah nilai tambah hasil sampinga dapat dilakukan dengan mengolahnya menjadi bahan baku pakan. Tepung ikan Julung-julung dapat diperoleh dengan tahapan pengukusan, pengurangan kadar air dengan pengeringan, dan penggilingan untuk menghasilkan tepung. Laboko (2019) melaporkan bahwa terdapat pengaruh yang nyata terhadap kandungan protein dalam pembuatan cookies dengan adanya subtitusi tepung ikan Roa (Hemiramphus sp.) yang diasapi terlebih dahulu.
Komponen utama dalam ikan julung-julung tergolong penting yang dapat diolah menjadi produk tepung ikan. Sehingga tepung tersebut disubtitusikan dalam pembuatan pakan. Putri dan Subekti, (2012) menyatakan di dalam pakan terdapat berbagai macam unsur penting yang dapat meningkatkan usaha tambak. Hal tersebut mampu menekan secara maju proses usaha pembesaran ikan dengan menerapkan perlakuan pemberian pakan sesuai dengan formulasi yang tepat (Fauziah, 2017).
Demikian artikel mengenai Mengenal Lebih Sekat Ikan Julung-Julung, mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semuanya. Sekian dan terimakasih.
Komentar0
Tinggalkan komentar Anda disini: