TpG6BSAiBUYlBUY5TUr5GfriGi==

Cerita Rakyat Pangeran Benowo Di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah

 MlatenMania.com - Cerita rakyat adalah salah suatu bentuk satra lisan yang diwariskan secara turun-temurun baik dalam bentuk lisan disertai dengan bentuk gerak isyarat atau alat pembantu pengingat (Danandjaja, 2007:3-4). Hal tersebut selaras dengan pendapat Depdikbud (1982:1) yang menyatakan bahwa cerita rakyat merupakan bentuk penuturan cerita yang pada dasarnya tersebar secara lisan dan diwariskan turun temurun di kalangan masyarakat penduduk secara tradisional. Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa cerita rakyat adalah cerita yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat tentang terjadinya peristiwa di masa lampau yang dikaitkan dengan keadaan atau bukti-bukti peninggalan, yang diwariskan secara lisan, turun-temurun dari generasi ke generasi sebagai milik bersama.

Cerita Rakyat Pangeran Benowo Di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah
Pangeran Benowo (Ilustrasi)


Cerita Rakyat Kabupaten Pemalang Jawa Tengah

Kabupaten Pemalang memiliki ragam cerita rakyat yang masih hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Cerita rakyat yang terkenal diantaranya cerita rakyat Joko Ripuh lan Prau Kolodito, Dumadine Dusun Kepetek, Danuwongso, Dumadine Desa Cikendung, Dewi Sekar Mayang lan Raja Jin Gunung Wangi, Kisah Ki Cawingtali, Candi Cempakawulung, Dumadine Dusun Pen-Pen lan Desa Mendelem, Dumadine Desa Banyumudal, Ki Patih Sampun, Solangjana lan Solangsari, Dongeng Sumur Lamaran, Dongeng Dusun Loning, Asmara Widuri, Asal Mula Kota Pemalang dan Pangeran Benowo.

Beberapa cerita rakyat tersebut sudah banyak dikenal masyarakat. Namun, sebagian masyarakat belum mengetahui secara runtut peristiwa cerita rakyat tersebut secara lengkap, disebabkan kurangnya sumber tertulis dan hanya disampaikan secara lisan secara turun temurun, sehingga masyarakat menjadi lupa dengan cerita rakyat tersebut. Salah satunya cerita rakyat yang kekurangan sumber tertulis yaitu Pangeran Benowo yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Desa Panggarit (Penggarit).

Kendala lain yang terdapat di Kabupaten Pemalang mengenai cerita rakyat yang kekurangan akan sumber tertulis, salah satunya yaitu cerita rakyat Pangeran Benowo yang penyebarannya hanya secara lisan dan kekurangan sumber tertulis dapat mengakibatkan kekurang runtutan cerita yang didapat oleh masyarakat Kabupaten Pemalang, padahal cerita rakyat sudah menjadi salah satu materi ajar didalam kurikulum 2013 tingkat SMP. Sebaiknya hal tersebut dapat menjadi landasan untuk mengajarkan bahan ajar khusunya materi ceita rakyat yang kontekstual sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.

Masih terdapat banyaknya bahan ajar materi cerita rakyat pada tingkat SMP di Kabupaten Pemalang yang menggunakan cerita rakyat kurang kontekstual perlu untuk dibenahi, karena kekayaan cerita rakyat Kabupaten Pemalang harus tetap dilestarikan agar generasi muda tetap memahami cerita rakyat di daerahnya. Sehingga perlu adanya pendokumentasian cerita rakyat Pangeran Benowo yang berkembang di Desa Panggarit Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang untuk menjadi salah suatu bahan ajar materi cerita rakyat tingkat SMP.

Dari beberapa cerita rakyat Kabupaten Pemalang tersebut, maka akan dilakukan penelitian tentang cerita rakyat Pangeran Benowo. Dipilihnya cerita tersebut karena mempunyai pengaruh yang besar terhadap Kabupaten Pemalang yang diyakini melatarbelakangi “Penamaan Desa Panggarit”.

Cerita Rakyat Pangeran Benowo Di Kabupaten Pemalang

Penamaan Desa Panggarit (Penggarit)

Cerita rakyat Pangeran Benowo yang terdapat di desa Panggarit, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. Menurut cerita yang dituturkan masyarakat Desa Panggarit terjadinya Desa Panggarit diambil dari kisah Pangeran Benowo yang menggoreskan keris Kyai Si Tapak di dahan pohon. Pangeran Benowo putra mahkota Kesultanan Pajang. Beliau merupakan keturunan dari Sultan Hadiwijaya yang setelah wafat dimakamkan di Desa Panggarit Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. Pangeran Benowo mempunyai saudara angkat yang bernama Sutawijaya. Dahulu dikisahkan bahwa Ratu Mas Cempaka yang menjadi istri dari Sultan Hadiwijaya mengalami kesulitan dalam mendapatkan keturunan, sehingga memiliki niat untuk mengadopsi putra angkat untuk dijadikan anak pancingan supanya dirinya cepat mendapatkan momongan kemudian diangkatlah putra dari Ki Ageng Pemanahanan yang bernama Sutawijaya dan resmi menjadi saudara angkat dari Pangeran Benowo. Pangeran Benowo datang ke daerah Pemalang dengan tujuan untuk menenangkan diri dan membawa ajaran agama Islam. Pada saat itu Pajang sedang mengalami sebuah konflik dengan Mataram, terjadilah perang melawan Mataram. 

Akhirnya Pajang kalah, dan Pangeran Benowo berniat untuk meminta bantuan ke Banten untuk merebut kembali tahta Pajang dari kekuasaan Mataram. Permintaan tersebut disanggupi oleh Sultan Banten dengan imbalan keris sakti Kyai Si Tapak, namun Pangeran Benowo tidak menyetujuinya. Kemudian, pulanglah Pangeran Benowo ke Pajang, sebelum sampai Pajang beliau mendengar di Kabupaten Pemalang terdapat orang tua sakti yang bernama Ki Gede Jamur Apu yang tinggalnya di lereng Gunung Slamet di tepi Sungai Waluh. Ditempat tersebut Pangeran Benowo berguru kesaktian dan kanuragan. Semakin lama meguru Pangeran Benowo merasa bekalnya sudah mencukupi untuk melawan Mataram, setelah itu Pangeran Benowo meminta izin pulang. Namun, Ki Gede Jamur Apu tidak memenuhi permintaan tersebut. Kemudian diperintahnya Pangeran Benowo untuk membuat suatu pertanda atau perlambang dengan menggaritkan keris Kyai Si Tapak di suatu dahan pohon. Jikalau dahan pohon tersebut rontok dan kering pertanda negeri Pajang sudah punah, sedangkan jika dahan pohon tersebut masih utuh berarti Pajang sudah dikuasai Mataram. Ternyata semakin lama daunnya semakin rimbun, hal tersebut pertanda bahwa Pajang telah dikuasai Mataram. Kemudian Pangeran Benowo dan Ki Buyut Jamur Apu menetap di Pesanggrahan tersebut sampai akhir hayatnya, dengan kebaikan hatinya dan jasa yang besar makamnya tetap dihormati sampai sekarang. Pesanggrahan tersebut sampai saat ini masih terjaga dan berkembang menjadi Desa yang bernama Panggarit, nama tersebut berasal dari peristiwa pang (dahan) yang digarit-garit (ditoreh-torehkan) dengan keris sakti Kyai Si Tapak.

Sumber : Cerita Rakyat Pangeran Benowo Di Desa Panggarit Kecamatan  Taman Kabupaten Pemalang, Diah Syavana. 2019.

Komentar0

Tinggalkan komentar Anda disini:

Type above and press Enter to search.